Saturday, July 13, 2013

perih !

"kamu kenapa si? kok semenjak kita masuk kuliah jadi berubah gini?" laki-laki di sebelahku mulai emosi menanggapi pertanyaan terakhirku.

"berubah gimana? kamu yang jelas-jelas berubah! bentar-bentar emosi. lagian aku juga nanya baik-baik kan."

     dia diam, memainkan hape ditangannya dan terlihat sangat jelas bahwa dia bosan dengan pembicaraan kami. sebenarnya kadang aku berfikir, mungkin memang aku yang berubah. sejak aku harus berpisah karena dia memilih kuliah di luar kota 4 bulan yang lalu, aku memang selalu tidak tenang dan muncul prasanga-prasangka negatif tehadap orang yang sangat aku sayangi ini. aku menerima orang ini apa adanya dia. cuek dan berbeda dengan kebanyakan cowo lain. kami berdua sama-sama cuek dan tidak terlalu banyak menuntut satu sama lain. ini yang mebuat kami bertahan hampir satu tahun, dan aku belum pernah merasakan senyaman ini dengan pacarku sebelumnya.



     tapi sejak dia memutuskan mengikuti perintah ayahnya, kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di yogyakarta dan aku tetap berada di kota kecil ini, aku merasa bahwa kita berdua memang butuh sedikit perubahan .

"gimana aku ngga emosi? aku jauh-jauh pulang dari jogja cuma buat ketemu kamu. tapi tiap kita ketemu selalu nanyain hal-hal ngga penting gitu. apa kamu pengin aku punya cewe lagi disana?"

"oke, aku tau kamu selalu bela-belain pulang. tapi kalo tiap kita jauh kamu tetep cuek kaya pas kita bareng-bareng disini dan ketemu tiap hari, gimana aku bisa tenang?"

     aku cuma butuh dia berubah sedikit lebih perhatian karena kita ngga ketemu setiap harinya. tapi yang ada kita hanya bisa sms atau telfon pas kita berdua udah bener-bener ngga ada kegiatan dan setelah itu salah satu dari kita akan tertidur lebih dulu.

"kita sekarang jauh ki, ngga kaya dulu. kemana-mana bareng dan ketemu setiap hari. ditambah lagi jadwal kuliah kita yang bentrok. aku istirahat kamu ada kelas, kamu bales smsku aja udah jarang. apa kamu ngga pernah kangen sama aku?" aku langsung diam dan menunduk, rasanya udah ngga karuan banget.

"asal kamu tau, jauh sebelum aku memutuskan untuk ngambil kuliah disana, aku udah mikirin itu mateng-mateng. kamu pikir aku pergi gitu aja? dan saat itu aku memutuskan untuk pergi karena aku percaya kamu bakalan bisa ngerti sam keadaan kita dan kamu percaya sepenuhnya sama aku. aku juga percaya kamu ngga akan macem-macem disini. tapi ternyata aku salah, kamu ngga beda dari yang aku pikirkan."

     aku melihat ke arahnya, dia memejamkan mata sejenak dan aku melihat air mata. dia menangis? ya Alloh apa ini benar-benar kesalahanku? aku selalu memikirkan hal-hal negatif tentang dia saat dia jauh. aku hanya selalu merasa takut dia akan pergi dariku.

"aku ngga bisa terus-terusan bikin kamu ngga tenang gara-gara kita jauh. maaf "

     dia minta putus? kenapa jadi seperti ini? aku menarik nafas mencoba merasakan, sesakit inikah perpisahan? aku pasti akan sangat sulit melupakan. aku pasti akan selalu merindukanya. dan aku masih mencoba melihat ke arahnya meskipun pandanganku sudah kabur. dia tidak melihat ke arahku sama sekali, dia masih menunduk seperti terakhir kali dia mengucapkan kata-kata menyakitkan itu.



0 komentar:

Post a Comment