catatan#6

22 Desember 2013

“aku hanya bisa memberi janji ini”

     Terakhir aku menyusuri jalanan sekitar kampus pada sabtu 21 Desember kemarin rasanya sudah sangat berbeda dengan hari-hari aktif kuliah seperti biasanya. Jalanan sepi saat aku pergi mencari makan bersama teman terdekatku. Sedikit ada rasa senang saat melihat daerah padat mahasiswa ini sedikit sepi, tentram rasanya :D temanteman kelasku yang berasal dari daerah diluar Purwokerto satu persatu telah kembali ke kampung halamannya sejak hari Jumat kemarin, begitu juga dengan korban-korban LDR di fakultas-fakultas lain. Hari sunyi memang dimulai Sabtu kemarin sampai dengan tanggal 1 januari, itu sebabnya mereka semua memanfaatkan waktu yang lumayan lama ini untuk pulang sebelum ujian akhir semester. 

     Sedangkan aku si penduduk pribumi justru baru bisa kembali ke rumah sabtu malam, karena sabtu siang kemarin aku masih harus menyelesaikan tugas yang belum aku kerjakan dan harus dikumpulkan secepatnya. Jadi begitu menyelesaikannya aku langsung bergegas pulang dan hari ini aku sudah di rumah kesayanganku. bukan hanya karena hari sunyi aku pulang kerumah, tapi karena aku ingin di 22 desember ini bisa berada di rumah bersama mama setidaknya untuk menemaninya bercerita tentang hal-hal yang selama ini belum sempat ia ceritakan karena aku jarang pulang akhir-akhir ini. Aku ingin di hari ibu ini dia tidak sendirian di rumah, aku ingin bersama dia sepanjang hari. Dan terimakasih ya Tuhan atas kesempatanmu hari ini.

     Aku tidak memberi hadiah apapun, bahkan aku tidak mengucapkan secara langsung kata-kata yang bisa aku ucapkan di sos-net milikku. “selamat hari ibu” aku tak bisa mengucapkannya secara langsung kepadanya, tapi dia sangat memahami sifatku. Aku terlalu cengeng saat harus mengucapkan kata-kata semacam itu, “selamat ulangtaun” “selamat ulangtaun pernikahan” dan ucapan ucapan lainnya. Aku hanya bisa memberi janji, aku selalu berjanji pada diriku sendiri bahwa untuk dia aku akan berusaha melakukan yang terbaik agar tidak membuat dia kecewa. Aku hanya akan selalu berusaha meskipun aku tidak pernah mendapat tuntutan apapun darinya, karena aku tahu setiap harapan orangtua pada anaknya dan aku mencoba menjalankan kewajiban sebagai seorang anak. Dia selalu menjadi yang terbaik dari semuanya, karena berhasil merawatku sampai sekarang ini. Tidak pernah mengabaikan keinginanku dan  selalu memprioritaskan keinginanku. Aku selalu nomer satu di matanya saat selalu menjadi yang terakhir dimata oranglain. Dia selalu mendengarkan ceritaku dalam haaaaaal apapun. Selalu tidur bersamaku setiap aku pulang kerumah. Dan dia tetap ingin menungguku di pulau ini meskipun harus selalu sendiri di rumah sejak aku masuk perguruan tinggi. Terimakasih banyak mama :')