"apakah sesimple ini arti dari kata 'suka'? hanya dek-dekan saat kamu bersamanya, salah tingkah saat dengan tidak sengaja kamu bertemu dengannya dijalan? "
"sekian dulu kuliah kita hari ini. selamat siang."
Samar-samar aku mendengar kalimat terakhir yang diucapkan dosen mata kuliah Metode Penelitian sebelum akhirnya aku melihat beliau pergi meninggalkan ruang kelas. Sejak masuk kelas 2 jam yang lalu aku sibuk menahan ngantuk, sampai aku benar-benar tidak menangkap sedikitpun apa yang dosen jelaskan di depan kelas. Entahlah hari ini aku sangat lelah, padahal hari ini aku hanya ada dua jadwal mata kuliah yaitu Akuntansi Sektor Publik jam 7.30 samapai jam 10 dilanjut mata kuliah Metode penelitian yang dimulai jam 10.15 sampai jam 12.30.
Setelah kelas agak sepi aku beranjak dari tempat duduk, berjalan keluar kelas dan akhirnya memutuskan untuk duduk di tempat duduk sepanjang lorong berniat mengistirahatkan kepala dan fikiranku. Aku mengambil posisi senyaman mungkin, bersandar ke tembok dengan kaki selonjoran di sepanjang tempat duduk dan mulai memejamkan mataku. Dengan mata terpejam aku mencari-cari headset di dalam tasku kemudian memasanganya ditelinga dan memutar lagu yang ada di playlist iPodku.
"ini yang aku butuhin dari kemarin" kataku pada diriku sendiri.
Saat aku sedang menikmati alunan lagu masih dengan mata terpejam, tiba-tiba hal yang sekitar dua minggu ini sukses mengganggu pikiranku kembali terlintas dan memaksaku untuk memikirkannya lagi.
Pertanyaanpun kembali bermunculan di pikiranku, selalu seperti ini setiap aku memikirkan hal ini. apa benar aku menyukainya? Aku kenal dia sejak lama dan sepertinya selama ini aku biasa saja kalau bertemu dengannya, bahkan dekat dengan diapun aku merasa biasa saja. Tidak ada rasa seperti ini. Entah sejak kapan aku mulai memiliki perasaan seperti ini, yang jelas aku mulai sadar sekitar dua minggu yang lalu saat secara tidak sengaja aku bertemu dia di jalan. Saat dia menyapaku dan tersenyum dengan senyumnya yang seperti biasa tapi tiba-tiba aku merasakan hal yang tidak biasa. Aku dek-dekan, aku kaget dan bingung sampai aku tidak sempat membalas sapaannya karena dia sudah terlanjur berjalan jauh. Dan setelah hari itu setiap bretemu dia aku selalu merasakan dek-dekan bahkan saat aku duduk atau ngobrol dengannya aku akan salah tingkah kalau sampai tatapanku tidak sengaja bertemu dengan tatapannya. ya Tuhan, ada apa dengan aku?
Tapi beruntunglah karena beberapa hari ini aku tidak bertemu dia dikampus atau dimanapun, sehingga aku tidak perlu khawatir akan kesehatan jantungku. Entahlah sampai saat ini aku masih bingung dengan perasaanku, dia selalu tiba-tiba datang dan mengganggu pikiranku. Ya dia memang lucu tapi bahkan terkadang aku merasa benci padanya karena dia terlalu manja kepada siapa saja, padahal umurnya pasti tidak jauh denganku. Kepala dua tapi tingkahnya masih seperti anak SD. Lalu apa yang membuatku tertarik padanya ya Tuhan?
Aku mengacak-acak rambutku, melepas headset dari telingaku. tiba-tiba aku membuka mataku saat merasakan sebuah tangan menepuk pundakku.
"heh bro, ngapain lo disini kaya orang depresi gitu. tidur dikosan sana." dia mengambil tempat duduk di sebelahku.
"ah, udah ngga sanggup gue balik kekosan. rehat bentar deh disini." dia akbar, teman satu angkatanku di jurusan akuntansi ini.
"yaelah lebay banget si lo. udah deh jangan galau mulu, udah gue bilangin kan kalo lo dek-dekan pas sama seseorang apalagi sampe salting, itu tandanya lo suka sama tu cewe. percaya deh sama gue."
beberapa hari yang lalu aku memang sempat cerita tentang hal ini tanpa ngasih tau siapa nama cewe itu dan kalimat tadi juga yang dia bilang saat aku selesai bercerita.
"lagian gue penasaran banget nih siapa cewe yang lo maksud. gue penasaran seorang Zaki suka sama siapa sampe kepikiran gitu hahah."
"ketawain aja terus. belum saatnya lo tau bro jadi mending sekarang lo pergi." kataku sambil mendorong tubuhnya supaya pergi dan mengembalikan ketentramanku.
"yaudah gue balik dulu deh." akbar beranjak pergi dan aku melihat ke jam tanganku yang ternyata sudah menunjukan pukul 1.20
saat aku hampir beranjak dari tempat duduk berniat pulang, tiba-tiba aku melihat sosok yang saat ini sedang mengganggu pikiranku. Dan untuk beberapa detik aku merasa senang bisa meleihat mukanya setelah beberapa hari aku tidak melihatnya. sampai saat aku sadar dia sedang berjalan ke arahku membuat aku tiba tiba dek-dekan sekaligus bingung harus bersikap seperti apa di depannya. Dia sedang berjalan bersama satu temannya yang kalau aku tebak itu teman dekatnya karena aku selalu melihat mereka berjalan bersama. ya aku tidak begitu tau tentang dia karena aku hanya sebatas pernah bersama dalam satu kepanitiaan di universitas ini dan diapun berada di jurusan yang berbeda denganku yaitu jurusan manajemen.
Sepertinya dia juga menyadari keberadaanku karena sekaraang dia terlihat sedang tersenyum ke arahku dengan senyumnya yang seperti biasa. dan ini juga yang aku benci, dengan senyumnya yang seperti biasanya, jantungku memberi respon yang tidak biasa. Sampai akhirnya dia memanggil namaku sambil menepuk lenganku saat dia sudah berdiri di hadapanku.
"heh Zaki. lama ga ketemu nih." dia mengambil tempat duduk di sebelahku. dan suer semoga aku ngga kelihatan salah tingkah ya Tuhan.
"ya elonya kemana aja Uni." jawabku cuek.
"elo yang kemana aja, yaudah deh gue pergi dulu. yuk Ci." dia beranjak dan menarik tangan temannya.
"duluan ya." katanya sambil melambaikan tangan ke arahku dan itu sukses membuatku tiba-tiba dek-dekan lagi setelah tadi lumayan rileks saat dia beranjak pergi.
"eh iya." balasku melambaikan tangan.
"apa benar kata-kata akbar? kalo gue suma sama Uni? buktinya cuma ketemu kaya tadi aja sukses bikin gue dek-dekan dan salah tingkah." gerutuku sambl berjalan menuju parkiran kampus.
jadi apakah begini rasanya suka pada seseorang? cuma dek-dekan pas ketemu dan salah tingkah pas ngobrol deket-deketan seperti yang akbar katakan? ya Tuhan ini tidak simple sama sekali? kalau satu hari aku bertemu denganya berkali-kali maka aku akan merasakan dek-dekan berkali-kali dan aku yakin itu mengancam kesehatan jantungku. dan bagaimana bisa dibilang simple kalau saat aku duduk atau ngobrol dengannya membuat aku salah tingkah, itu memalukan.
Sunday, October 05, 2014
Sidebar
Search
SI TERTUTUP
Belum lama aku bercerita dengan salah satu temanku. Sebut saja dia Mawar...jalan
Aku sedang berhenti, aku kelelahan. Aku memutuskan duduk di sebuah gubuk di...February #anes (2)
“happy holiday gaesss.” Teriakku sambil melambaikan tangan yang disambut...
Popular Posts
On Apr 05 ulricakaczanowski commented on ketika memang saya dipilih
Best bets for soccer today - Sports TotoToday, we're going 토토사이트 to tell you a 도레미시디 출장샵 few https://deccasino.com/review/merit-casino/...(more)
On Feb 05 Anonymous commented on catatan6
Coin Casino - Best Online Casino For CanadiansCoin Casino is one of the most comprehensive casino websites for Canadian players and players...(more)
On Jul 09 Anonymous commented on contoh makalah ham
Makalah yang sangat baguswww.septusafetyonline.com
On Mar 18 Anonymous commented on catatan8
sapa ya kira" jadi kepo nih? wkks
hormati orang lain jika kamu ingin dihormati !
hargai orang lain jika kamu ingin dihargai !
berusaha jadi yang terbaik untuk orang lain jika kamu ingin dapat yang terbaik !
Pages
Blog Archive
anda orang ke
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment