"mungkinkah kehidupan ini bisa diulang kembali ?"
tiba-tiba terlintas kembali kalimat itu dipikiranku. sejak aku harus menyimpan sebuah rahasia yang menyakitkan ini, aku selalu berharap bahwa jawaban dari pernyataan tersebut adalah "YA".
aku selalu ingin mengulang masa kecilku, masa saat aku duduk di taman kanak-kanak bersama sahabat-sahabat kecilku. masa dimana aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan dan masa dimana aku bernafas setiap harinya tanpa merasakan beban apapun. hanya mencari permainan baru dan bermain sepanjang hari. tapi aku ingin mengulang kehidupan ini bukan karena hal ini. bukan karena masa kanak-kanakku yang sangat menyenangkan.
aku berharap jawaban "YA" juga bukan dikarenakan masa-masa SMPku yang begitu menyenangkan bersama banyak teman baru dari berbagai daerah. bukan karena di masa itu aku merasakan benar-benar menjadi anak-anak yang tumbuh menjadi remaja karena aku mulai menyukai lawan jenisku. bertemu cinta pertamaku yang menandakan bahwa aku normal ! jika memang kehidupan ini bisa di ulang aku akan dengan senang hati mengulangnya.
kehidupanku sekarang inilah yang menjadi alasan bahwa aku ingin kehidupan ini bisa diulang. bukan karena selama 2 tahun berada di SMA ini aku selalu mendapat peringkat satu di kelas dan dikenal seluruh sekolah ataupun karena aku bisa berangkat dan pulang sekolah bersama laki-laki yang aku sayangi setiap hari. dan juga bukan karena aku ingin mengulang pesta ulang tahun ke 17ku. aku ingin kehidupan ini bisa diulang kembali karena jika hal itu terjadi aku akan berdoa dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak merasakan masa sekarang ini. aku ingin beranjak pada masa kehidupanku setelah ini tanpa melewati masa-masa yang terlalu berat untuk aku jalani sendiri. sejak dua tahun yang lalu aku sekuat tenaga menjalani semuanya sendiri dan menimbulkan rasa yang sudah terbiasa aku rasakan sampai hari ini, sakit yang benar-benar menyakitkan.
meskipun sangat banyak kebahagiaan yang aku dapatkan di masa ini, entah kenapa aku selalu menginginkan kehidupan ini diulang agar aku bisa melewatan masa ini. aku tak pernah kehabisan doa sampai rasanya aku hafal melebihi hafalanku tentang doa-doa sewaktu duduk di taman kanak-kanak. aku ingin melewatkan masa ini karena keegoisanku yang tidak wajar. bukan berarti aku ingin melewatkan masa dimana aku bertemu laki-laki itu apalagi masa dimana aku bisa membuat orang tuaku bangga dengan prestasi. aku berharap kebahagiaan dan kesakitan ini tidak menjadi sebuah paket. karena aku selalu merasa bahwa semua kebahagiaan yang aku dapatkan sama sekali tidak bisa aku rasakan saat aku mulai merasakan tentang rahasia menyakitkan itu. rasa sakit yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment