2
Gilang Abyan Aldari
“jadi nama lengkap lo siapa?” aku mencoba membawanya kembali ke bumi setelah beberapa menit yang lalu dia hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri.
Sepertinya usahaku sukses, dia langsung sadar sepenuhnya karena dia langsung menarik tangannya yang masih dalam genggamanku sejak tadi berjabat tangan. Dia terlihat salah tingkah dan itu memaksaku untuk tertawa karena tingkahnya itu.
“gue Adriana Farzana”. Dia menyebutkan nama lengkapnya dan menatap kearahku dengan tatapan sinisnya, mungkin dia kesal karena aku masih tertawa kecil gara-gara tingkahnya. Siapa suruh bertingkah kaya anak kecil gitu, gemesin banget.
“gue Gilang Abyan Aldari, seneng bisa kenalang langsung sama lo.”
Yap, aku serius seneng bisa kenalan secara langsung dengan cewe manis ini. Bisa dibilang aku sering melihat cewe disebelahku saat dikantin, atau di koridor sekolah. dan bisa aku pastikan dia pasti cewe yang cueknya luar biasa. Kenapa? Karena aku jarang melihat dia ikut di kegiatan sekolah dan yang paling bikin aku kaget adalah dia sepertinya ngga tau siapa aku. Ya bukannya aku kepedean seluruh isi sekolah mengenalku, tapi setidaknya dia harusnya tau kalau aku ketua Ekstrakulikuler seni dong. Dan satu lagi, dia benar-benar cuek karena bahkan dia ngga tau kalau aku itu koordinator divisi Acara dan aku satu tingkat diatasnya. Kelihatan sekali kalau selama sesi perkenalan tadi dia ngga merhatiin dan dia bertindak secuek ini saat kakak angkatan ngajak dia ngobrol. Lebih fokus sama gadget.
flashback
Aku sempat kaget saat giliran divisi publikasi perkenalan tiba-tiba lola heboh sendiri.
“ka, tuh temenku yang paling ngga pernah ikut kegiatan sukses gue seret ikut panitiaan ini. kerenkan gue.”
“yang mana?” saat itu hanya itu responku. Sampai saat aku melihat cewe yang aku tahu namanya adriana dan Lola mengaku bahwa cewe itu yang dia maksud sebagai sahabatnya.
“nah itu kak.” Aku langsung fokus pada perkenalan singkat cewe itu. Sangat singkat! Dan ekspresinya bener-bener bikin orang yang lihat mungkin bisa langsung ketularan bete karena kelihatan sekali bahwa cewe itu sedang dalam suasana hati yang tidak baik.
Meskipun begitu, aku justru tersenyum pada diriku sendiri melihat ekspresinya saat ini. Setelah perkenalan super singkatnya yang disusul desahan kesal dari Lola, dia kembali duduk dan fokus pada hanphonenya. Aku perhatikan cowo disebelahnya, Zaki anak XII IPA 4, entah apa yang dia katakan pada cewe itu sampai membuat cewe itu mengeluarkan ekspresi super lucunya dan kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Zaki. Wah jangan bilang mereka ada hubungan khusus.
Tapi menurut isu yang beredar Zaki sedang dekat dengan anak satu angkatan dan semoga issu itu benar! Entahlah aku suka tidak sengaja memperhatikan cewe itu jika kebetulan kita makan di kantin yang sama. Ya kantin disekolahku ada kantin utara dan selatan. Dia selalu seperti anak kecil jika acara makannya diganggu temannya, dia akan langsung pasang ekspresi marah sekaligus mengancam. Dan itu kombinasi yang sangat lucu jika dia yang berekspresi. Dengan mengingatnya seperti ini saja sukses membuatku tersenyum sendiri. Sadar, aku menoleh ke sekitar dan beruntung tidak ada yang sedang melihat ke arahku. Kan ngga lucu kalau aku ketauan lagi ketawa sendiri.
Flashback
end~
0 komentar:
Post a Comment